Perbedaan Futuhat dan Penaklukan

Perbedaan Futuhat dan Penaklukan

               Bismillahirahmanirrahim.Futuhat  lebih dipilih oleh para ulama  dan sejarawan muslim kebanyakan dikarenakan kata tersebut ada dalam alquran tepatnya surat al-fath ayat 1
Para sejarawan Islam membedakan kata Futuhat dan penaklukan dalam sejarah peradaban islam. Karena penggunaan kata yang hampir sama artinya, namun berbeda dalam maknanya sangat mempengaruhi pemahaman pendengar dan pembaca dalam penggunaan kata tersebut. Selain itu, penggunaan kata
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا (1
Pada potongan ayat tersebut terdapat kata fatahna yang berasal dari kata fataha yaftahu yang bermakna membuka. Para ulama lebih memilih kata ini dalam penggunaan ketika membahas tentang masalah pembebasan suatu wilayah oleh muslim. Dan kebanyakan para sejarawan islam menghindarkan penggunaan kata berkuasa atau penguasaan ketika mereka membahas masalah penaklukan tersebut. Dikarenakan dalam alquran dipaparkan sebuah ayat yang maknanya kamu tidaklah berkuasa atasnya. Yaknipada surat al-ghasiyah(88) pada ayat ke-22.
(22). لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ
Tujuan dari penggunaan kata ini tidak lain karena para ulama mengharapkan adanya barakah ketika  mereka menyampaikan atau hal tersebut disampaikan oleh orang awam yang telah mendengarnya dikarenakan hal tersebut telah tercantum dalam al quran.
                Dan seyogyagnya memang penggunaan kata penaklukan dalam membahas kekuasaan daerah  yang dibebaskan oleh muslim kurang tepat, dikarenakan jauh sebelum kemusyrikan dan penyembahan berhala menjadi suatu kepercayaan yang legal, Islam agama satu-satunya yang dimiliki dan dianut manusia sejak diturunkannya nabiullah Adam AS, hingga terjadi penyimpangan oleh keturunan-keturunan Adam di masa selanjutnya.

Mungkin sekian tulisan yang bisa saya paparkan, dalam menulis ini bukan dimaksudkan untuk pamer ilmu atau pamrih, melainkan karena sifat ilmu yang seperti air, ketika air di simpan dalam jangka waktu yang lama tanpa pernah membuka tutupnya,  maka air itu akan menjadi bau. Jadi dengan memposting apa saya dapatkan dari kajian ustadz Budi ashari bisa menjadi lebih bermanfaat dan ilmu yang saya dapatkan tidak bau seperti air yang terlalu lama disimpan.

Dan saya mohon maaf ketika dalam artikel ini banyak terjadi kesalahan entah dalam hal penulisan ataupun dalam materi, dikarenakan juga saya masih seorang amatir.Saya juga berharap ada saran dan kritikanoleh para pembaca yang setia, agar apa yang bisa saya sampaikan kedepannya menjadi lebih kompleks dan mudah untuk bisa dipahami.
Sekian, semoga keselamatan kepada para pembaca yang setia


Komentar

Postingan Populer