Kepo Loe
Mirisnya
ketika melihat keadaan pendidikan di Indonesia. Saat negara-negara lain telah
berkembang dengan pesatnya menata segala bidang kehidupan, terutama di bidang
pendidikan. Belajar dari negara jepang, sebuah negara yag sempat hancur luluh lantah
pasca terjadinya perang dunia ke-2, ketika saat itu pula negara kita tercinta
baru saja merdeka, dua negara yang bisa dikatakan masih baru memulai pembenahan
di negaranya, tapi bedanya Indonesia memulai pembenahan setelah adanya
penjajahan sedangkan jepang memulai pembenahan setelah kalah bersaing dalam
perang dunia ke-2. Namun, ketika melihat keadaan sekarang dari 2 negara
tersebut sangat jauh perbedaaannya, entah itu dalam bidang teknologi,
pendidikan dan yang lainnya. Padahal dalam memulai perbaikan terhadap negara, 2
negara ini bisa dibilang bersamaan. Namun anehnya, perkembangan sangat
signifikan jika diadakan suatu perbandingan terhadap kedua negara.
Hal ini
tentu harus menjadi suatu tanda tanya besar bagi kita, para generasi emas
penerus perjuangan. Sebenarnya apa yang mengakibatkan hal tersebut bisa
terjadi? Apa memang bangsa kita ditakdirkan melahirkan orang-orang bodoh yang
tak bisa membangun negeri? Tentu jelas tidak, kita memiliki banyak orang pintar
dan ahli dalam bidangnya, sebagai contoh habibie yang ahli dalam bidang fisika
bahkan dapat menginisisasi sampai terbentuknya industri kedirgantaraan pertama
di Indonesia, adapula Soekarno sosok yang sangat di segani oleh para penduduk
dunia pada masanya, memiliki pemikiran-pemikiran revolusioner, serta retorika
yang mampu menggerakkan banyak massa. Lalu apa sebenarnya masalah yang
menyebabkan negara kita masih tertinggal?
Menurut
analisis yang saya lakukan secara subjektif, perbedaannya terletak pada
bagaimana negara membenahi, menata, serta mengembangkan bidang pendidikan
negara tersebut. Coba tebak, apa yang dilakukan oleh negara jepang yang bisa
membuat mereka bisa jauh lebih berkembang dari negara Indonesia? Rahasia nya
yakni Jepang lebih mengutamakan pendidikannya dibanding dengan hal yang lain.
Mereka lebih mengutamakan sebuah ilmu untuk dipelajari dibanding harus
memperuangkan sepotong roti untuk dimakan. Karena bangsa mereka sangat paham
betapa ilmu akan menjadi suatu pondasi bagi negara yang baru berkembang. Tanpa
ilmu yang dimiliki orang-orang hanya akan menjadi tidak lebih dari seperti
seekor kera. Dari tulisan ini saya dengan pendapat pribadi dan hanya
bermodalkan pengamatan sebagai seorang amatiran hanya ingin menyampaikna betapa
pentingnya ilmu bagi kehidupan individu masyarakat sampai kehdupan bernegara.
Selain itu, saya ingin menyampaikamn suatu perntaan kepada khususnya pak
menteri pendidikan, tolong jangan tumpas rasa keinginan tahuan kami terhadap
sesuatu hanya karena kami telah jenuh dicekoki pelajaran selama 8jam full,
belum lagi tugas, serta bimbel2 yang harus kami ikuti demi tercapainya sebuah
hitam diatas putih yang memuaskan, namun belum tentu dapat membuat kita menjadi
manusia yang berguna dan bermanfaaat bagi orang lain. Sekian.
Komentar
Posting Komentar